Semarang–
Komunitas Gusdurian
Universitas Diponegoro (Undip)
berupaya lestarikan pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan menggelar kegiatan
“Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG)” di Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Semarang, Sabtu-Ahad (13-14/6). Kegiatan
ini merupakan kerjasama antara Komunitas
Gusdurian Undip dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Undip.
Diskusi
tentang pemikiran Gus Dur dari sisi keagamaan dan kebangsaan ini dihadiri oleh
putri Gus Dur, Alissa Wahid, yang sekaligus merupakan Koordinator Sekretariat
Nasional (Seknas) Gusdurian.
KPG terdiri dari enam sesi diskusi yang diikuti oleh 25 peserta dari berbagai
daerah seperti Semarang, Tegal, Yogyakarta, Rembang, Kendal, bahkan Malang. “Peserta
yang mayoritas mahasiswa ini sengaja kami batasi, agar kegiatan lebih efektif,” terang
Subhan.
“Lewat
Kelas Pemikiran Gus Dur ini, saya yakin akan mampu menyebarkan benih-benih
toleransi dan pluralisme,” kata Agung Saeputro, peserta KPG asal Semarang.
Peserta diajak menuju pemahaman yang lebih luas tentang agama dan bangsa.
Sehingga dapat menghadapi kehidupan modern yang dinamis dan mengikis berbagai
tendensi dan ketegangan kehidupan majemuk terutama di Indonesia.
*dimuat di
Majalah Aula Agustus 2015 edisi khusus Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33.
Segera
dapatkan di toko majalah atau agen terdekat Kota Anda.
Sumber bacaan: http://faiz-marwan.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar