![]() |
KH. Dimyati Ro'is/ Mbah Dim Kaliwungu (kanan) bersama KH. Kafabihi Mahrus Ali Lirboyo |
KH.
Machrus Ali pernah ber-istikharah tentang diri Abah Dim (KH. Dimyati Rois) dan
mimpi yang di dapati : Kyai Machrus Ali menyaksikan Abah Dim berada di laut
dan telah meminum semua air laut sampai habis.
Kenapa Kyai Machrus Ali ber-istikharah
tentang diri Abah Dim?
Karena pada saat berusia 15 tahun,
Abah Dim beranjak dari Ponpes APIK Kauman Kaliwungu ke Ponpes Lirboyo. Namun
setibanya di Ponpes Lirboyo, Abah Dim masuk ke sebuah kamar dan langsung
terjungkal (njungkel) sujud dan tak sadarkan diri selama hampir 4 bulan. Setelah
sadar, lalu Kyai Machrus Ali mendapat isyarah yang isinya ditafsirkan oleh Mbah
Dunglo bahwa Abah Dim haram mondok di Lirboyo.
Mbah Dunglo adalah seorang Ulama
Khos yang sangat dihormati oleh Kyai Machrus Ali. Sehingga Abah Dim pun
beberapa saat kemudian meninggalkan Ponpes Lirboyo. Setelah bertahun-tahun
mengembara mencari ilmu di tempat lain, akhirnya Abah Dim datang lagi ke
Lirboyo di usia 31 tahun untuk sowan dan meminta Kyai Machrus Ali yang
meng-akadkan pernikahannya dengan putri KH. Ibadullah Irfan.
Setelah akad nikah di Kaliwungu,
acara syukuran nikah (walimah) pun diadakan di tanah kelahiran Abah Dim
di desa Tegal Glagah, Bulakamba, Brebes. Kyai Machrus Ali pun hadir pada acara
syukuran nikah (walimah) tersebut. Namun, selang beberapa hari Kyai
Machrus Ali kembali lagi ke Tegal Glagah hanya ingin melihat dan menanyakan
kening Ibunda Abah Dim. Ini dikarenakan isyarah yang didapat Kyai Machrus Ali
dan ingin memastikan perkembangan Abah Dim setelah 15 tahun mengembara mencari
ilmu di luar Lirboyo. Dan jawabannya adalah hasil dari istikharah
tersebut.
Kemudian, Kyai Machrus Ali pun
mempercayakan pada Abah Dim untuk mendidik kedua putranya yang bernama Gus
Kafabihi Machrus.
Pada awalnya, Kyai Machrus Ali yang
memilihkan salah satu putranya untuk dididik, tetapi Abah Dim punya pilihan
sendiri yaitu putra Kyai Machrus Ali yang paling tidak layak untuk dipandang,
yaitu Gus Kafabihi, yang ternyata sekarang menjadi penerus Kyai Machrus Ali
sendiri. Di sini, Kyai Machrus Ali merasakan bahwa dalam hal pilihan
mendidik seseorang, Kyai Machrus Ali memandang bahwa Abah Dim lebih jeli
daripada beliau sendiri.
Wallahu A’lam
Sumber : KH. Saidi
Rois (Adik kandung KH. Dimyati Rois)
Sumber bacaan : http://saifurroyya.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar