Oleh : Mbah Nyutz
Ada banyak alasan mengapa aku lebih suka memosting
hal-hal yang cengengesan daripada berita atau hal-hal serius lainnya.
Salah satunya begini. Kupikir dulu yang namanya sosmed itu buat
berteman. Ternyata bisa juga buat bertengkar, mencaci-maki, fitnah dan
lain sebagainya. Dan fitnah atau pertengkaran di socmed lebih dahsyat,
karena orang bisa berlindung di balik anonimitas. Entah sudah berapa
banyak yang kena fitnah, atau termakan fitnah, ikut menyebar foto hoax
dan berita bohong. Socmed itu viral, menyebarkan dan melipatgandakan
penyebaran informasi dengan cepat.
Bayangkan, jika kita ikut menyebar
berita dusta atau fitnah, berapa luas jangkauan fitnah atau dusta itu.
Mungkin kita bisa saja meminta maaf, tapi dengan situasi viral ini,
kerusakan lebih cepat terjadi daripada permintaan maaf. Dan dari hoax
yang kita sebar, berapa banyak orang yang memanfaatkannya dan
ditambah-tambahi dengan cacian atau ejekan? Menyebar hoax dan
bertengkar itu seperti melakukan kekeliruan ala MLM. Kita menyebar
hoax/fitnah sekali, lalu "pendapatan dosa" kita terus berlipat-lipat
seiring dengan banyaknya orang yang membaca dan ikut berbagi. Apakah
istighfar kita cukup untuk menebus kekeliruan fitnah/hoax viral ini atau
tidak, wa Allaahu a'lam.
Nah, di dunia nyata saja sudah sering puyeng kena masalah, lha kok di
dunia internet nambah-nambahi masalah. Daripada ikut puyeng, bukankah
lebih baik berbagi hal-hal yang baik; kalaupun tak bisa, lebih aman
berbagi hal-hal cengengesan, guyon, mengentengkan pikiran, tertawa.
Celakanya, kadang guyonan, termasuk guyonanku, juga bisa ditafsirkan
kebablasan oleh orang lain; dan seringkali tidak semua orang selera
humornya sama -- guyon juga terkadang ditanggapi serius dan bikin orang
marah.
Ruwet juga. Tetapi untungnya, karena istiqomah tidak sering serius di socmed, lama-lama orang paham kalo postingku 99% adalah guyon yang kurang faedah atau bahkan tak bermanfaat sama sekali sehingga makin jarang yang protes -- digawe santai wae, kaya obrolan ki lurah semar lan gitaris Helloween iki. Nah posting ini termasuk dalam bagian yang 1% campuran antara rada serius dengan rada ora serius. Embuhlah. |
*Gambar diambil dari Group Helloween Indonesia*
Sumber : https://www.facebook.com/triwibs.kanyut?pnref=story
Ruwet juga. Tetapi untungnya, karena istiqomah tidak sering serius di socmed, lama-lama orang paham kalo postingku 99% adalah guyon yang kurang faedah atau bahkan tak bermanfaat sama sekali sehingga makin jarang yang protes -- digawe santai wae, kaya obrolan ki lurah semar lan gitaris Helloween iki. Nah posting ini termasuk dalam bagian yang 1% campuran antara rada serius dengan rada ora serius. Embuhlah. |
*Gambar diambil dari Group Helloween Indonesia*
Sumber : https://www.facebook.com/triwibs.kanyut?pnref=story
0 komentar:
Posting Komentar